JUAL HEMATOLOGY ANALYZER 5 DIFF - 29 PARAMETER PT. ABHISEVA VICTORIE AZZURA 2024
Prinsip Kerja Penganalisis Hematologi Otomatis 5 Bagian
Dibandingkan dengan 3-Part Auto Hematology Analyzer , 5-Part Auto Hematology Analyzer dapat lebih memenuhi kebutuhan klinis karena peningkatan deteksi rutin eosinofil dan basofil. Oleh karena itu, banyak departemen laboratorium rumah sakit dan laboratorium telah memilih 5-Part Auto Hematology Analyzer.
Berikut analisa singkat prinsip klasifikasi leukosit 5-Part Auto Hematology Analyzer .
1. Impedansi listrik, konduktivitas frekuensi tinggi dan metode deteksi gabungan hamburan laser
Itu untuk melakukan teknologi VCS Kurt.
V: singkatan dari volume, yang merupakan prinsip impedansi listrik yang ditemukan oleh Kurt. Teknik mikropori resistif diterapkan untuk menghitung sel darah dan menentukan volumenya.
C: singkatan dari konduktivitas, yang mengacu pada pancaran gelombang elektromagnetik atau frekuensi radio. Konduktivitas seberkas gelombang elektromagnetik atau frekuensi radio yang menembus sel bergantung pada ukuran dan struktur internal sel. Konduktivitas yang dikoreksi disebut kapasitas, yang tidak lagi mencerminkan ukuran sel. Sebaliknya, ini mencerminkan struktur internal sel. Ini mencerminkan struktur internal sel, seperti ukuran inti, rasio nukleoplasma, dan kepadatan.
S: singkatan dari scatter, yang mengacu pada intensitas cahaya yang tersebar diukur pada sudut yang berbeda. Hamburan cahaya bervariasi antar sel karena perbedaan struktur permukaan dan ukuran partikel, sehingga membedakan berbagai jenis sel. Kurt telah merancang instrumen untuk mengukur leukosit yang sama dengan ketiga metode secara bersamaan pada satu saluran, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk merancang beberapa saluran atau menambahkan reagen pewarnaan ke beberapa alat analisa hematologi.
Prinsip Penganalisis Hematologi Otomatis 5 Bagian
Berdasarkan prinsip dinamika fluida. Alat analisa menerapkan teknik aliran selubung untuk memungkinkan sisa leukosit dan retikulosit setelah hemolisis melewati detektor satu per satu. Itu dideteksi secara simultan oleh ketiga teknik VCS. Akhirnya proses penyortiran leukosit selesai.
2. Metode deteksi gabungan hamburan cahaya dan pewarnaan sitokimia
Ia menggunakan teknik hamburan laser dan pewarnaan peroksidase untuk penyortiran sel. Prinsip hamburan cahaya digunakan untuk menghitung sel darah. Terdapat perbedaan cahaya yang tersebar pada sudut yang berbeda karena struktur permukaan sel yang berbeda. Ini membantu dalam diferensiasi leukosit.
Pewarnaan kimia leukosit berarti substrat peroksidase (MPO) dan zat penyaji warna ditambahkan ke dalam larutan pengenceran. Leukosit diklasifikasikan berdasarkan reaksinya terhadap MP0. Neutrofil sangat positif untuk MP0. Eosinofil lebih positif. Monosit positif lemah. Basofil juga negatif. Oleh karena itu, dengan menggabungkan karakteristik hamburan cahaya dan pewarnaan sitokimia, gambar dua dimensi atau tiga dimensi yang mirip dengan flow cytometry dapat diperoleh pada monitor komputer satu per satu dengan plot pencar warna yang berbeda. Dan hasil klasifikasinya bisa diketik. Karena sel basofilik tidak mengandung enzim ini, sel tersebut tidak dapat dideteksi.
Oleh karena itu, beberapa alat analisis darah dilengkapi secara khusus dengan sistem deteksi basofil. Ia menggunakan metode perbedaan waktu untuk saluran pengukurannya. Ini berbagi saluran yang sama dengan sistem pengukuran RBC/PLT. Di antara teknologi laser saat ini terdapat laser semikonduktor dan laser gas. Laser semikonduktor memiliki kekuatan yang lemah, tetapi cukup untuk menyortir sel itu sendiri. Kekuatan laser gas yang kuat dibandingkan laser semikonduktor memiliki keunggulan umur panjang (7 hingga 10 tahun), ukuran kecil, start cepat, konsumsi daya rendah, persyaratan regulasi tegangan rendah, lebih ekonomis, dll.
3. Gabungan metode deteksi impedansi listrik dan konduktivitas RF
Metode ini menggunakan empat sistem deteksi secara terpisah untuk mendeteksi berbagai jenis sel.
①Sistem deteksi limfosit, monosit dan neutrofil
Dalam suspensi sel Huai menambahkan agen hemolitik untuk membuat sel darah merah lisis. Leukosit tetap utuh. Morfologi pulpa dan inti sel mendekati keadaan fisiologis. Saat sel-sel ini melewati sistem pengujian, leukosit diuji dengan kombinasi metode hambatan listrik (mengukur volume sel) dan metode konduktivitas frekuensi radio (mendeteksi inti dan kepadatan partikel). Hasil tes akan mengklasifikasikan sel menjadi tiga kelompok: limfosit, mononuklear halus dan neutrofil.
②Dua sistem deteksi untuk eosinofil dan basofil
Agen hemolitik khusus ditambahkan ke suspensi sel. Semua sel kecuali eosinofil dan basofil mengalami lisis atau atrofi. Eosinofil atau basofil yang masih utuh kemudian dihitung.
③Sistem deteksi sel naif
Asam amino sulfida ditambahkan ke suspensi sel. Karena hunian yang berbeda dan lebih banyak asam amino pada sel naif dibandingkan pada sel dewasa. Dan sel-sel naif resisten terhadap agen hemolitik. Ketika agen hemolitik ditambahkan, sel-sel dewasa dilisiskan. Ia hanya mempertahankan sel-sel naif yang mungkin ada untuk dihitung.
4. Metode deteksi hamburan cahaya terpolarisasi laser multi-sudut
Alat analisa hematologi yang menggunakan teknik ini menggunakan larutan aliran selubung untuk mengencerkan darah spesimen. Struktur internal leukosit yang diencerkan mendekati keadaan alaminya. Hanya basofil yang mengalami sedikit perubahan struktur sel karena sifat higroskopisnya. Hemoglobin dalam eritrosit dipisahkan dari sel oleh tekanan osmotik yang tinggi. Sebaliknya, air dari aliran selubung masuk ke dalam eritrosit sehingga struktur membran sel tetap utuh. Ia memiliki indeks bias yang sama dengan aliran selubung dan tidak mempengaruhi deteksi leukosit.
Alat penganalisa hematologi ini mendeteksi cahaya yang tersebar dari sel-sel yang melewati sinar laser dari empat sudut secara bersamaan. Hal ini karena ukuran sel, indeks bias, bentuk inti, rasio nukleoplasma, dan sifat partikel semuanya dapat memengaruhi jumlah cahaya tersebar yang diukur pada sudut berbeda.
Ini adalah 4 metode dan prinsip dari 5-Part Auto Hematology Analyzer.
.jpeg)
